Keluh kesah petani, penjual bibit buah, tanaman hias, dan penggerak UMKM di Wilayah Pekalongan Lampung Timur. Terungkap saat menghadiri kegiatan reses tahap II tahun 2023, anggota DPRD Provinsi Lampung, Ali Imron. Jum’at (09/06/2023).
Dalam diskusi yang digelar, dengan jelas dan gamblang masyarakat meminta kepada Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Lampung itu, menginginkan adanya perhatian dari pemerintah dan bahkan Bapak Angkat. Agar, usaha yang digelutinya tidak stagnan. Sehingga, bisa maju dan berkembang.
Salah satu tokoh masyarakat Pekalongan, Sigit (60) mengungkapkan sejak ditetapkan sebagai sentra bibit buah dan tanaman hias, hingga kini belum ada pameran atau festival bibit yang digelar rutin.
“Intinya, kami akan sangat berterima kasih, jika ada bapak angkat yang bisa membantu kami, agar usaha kami makin berkembang dan maju,” kata Sigit.
Ditempat yang sama, Sudarno (45) warga Pekalongan yang juga menjual bibit buah dan tanaman hias, mengatakan selama ini para pebisnis bibit buah dan tanaman hias berkembang dengan kemampuannya masing-masing.
“Yang maju makin maju, yang lemah ya lama-lama akan terhenti alias bangkrut,” kata Sudarno.
Menanggapi keluhan warga, Anggota Komisi III DPRD Provinsi Lampung, Ali Imron mendukung pengembangan usaha budi daya tanaman hias dan pembibitan buah-buahan di Kecamatan Pekalongan. Bahkan, sudah seharusnya Pemerintah Kabupaten Lampung Timur, dapat membantu pengembangan usaha budi daya tanaman hias dan pembibitan buah-buahan di Kecamatan Pekalongan.
“Namun, tentu kita tidak bisa terus berharap kepada pemerintah. Para pengusaha bibit buah dan tanaman hias di Pekalongan juga bisa mengembangkan potensi secara bersama-sama,” ujarnya.
Caranya, kata legislator dari Fraksi Partai Golkar itu, bisa dengan membangun kelompok atau organisasi yang kuat, dengan terus berkoordinasi bersama pihak-pihak terkait. “Melalui organisasi itulah, nanti bisa maju belajar bersama. Termasuk belajar soal pengembangan bibit baru dan pengembangan bisnis,” kata dia.
Untuk diketahui, Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur, sejak belasan tahun lalu ditetapkan sebagai sentra pembibitan buah di Lampung. Sebagian besar warga di wilayah itu memiliki usaha menjual bibit buah dan tanaman hias.
Namun, sangat disayangkan sampai saat ini belum ada upaya yang sistematis, dari pemerintah agar usaha yang dikembangkan warga itu, makin maju akibat masih kurangnya perhatian dari pemerintah daerah.
Acara yang dihelat di Taman Santap Mbak Dwi itu dihadiri para penggerak UMKM bibit buah dan tanaman hias, petani, kelompok perempuan, dan pemuda dari beberapa desa di Kecamatan di Kecamatan Pekalongan.