Bandar Lampung — Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengikuti Rapat Koordinasi Langkah Strategis Adaptasi dan Antisipasi Perubahan Iklim Ekstrim (El Nino) yang dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo secara virtual bertempat di Ruang Command Center lt. II Kantor Diskominfotik Provinsi Lampung, Senin (22/05/2023).
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam arahannya menyampaikan bahwa saat ini pembangunan pertanian dihadapkan pada tantangan yang semakin berat, yaitu adanya perubahan iklim dan iklim ekstrim kekeringan (El-Nino).
Berdasarkan prediksi global International Research Institute (IRI) for Climate and Society dan juga BMKG bahwa saat ini telah terjadi penguatan intensitas El Nino dengan perkiraan puncak El Nino terjadi pada Agustus 2023 dan berdampak menurunnya produksi dan ketersediaan pangan sebesar 20-30%.
Dalam mengantisipasi hal tersebut, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menyampaikan beberapa upaya yang dapat dilakukan, diantaranya yaitu dengan melakukan peningkatan ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki embung dan parit, sumur dalam, sumur resapan, saluran irigasi, introduksi varietas tahan kering.
Lalu, perlu dilakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan serta pengembangan komoditas 1000 hektar dan pengembangan pupuk organik secara masif dan mandiri.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam arahannya juga meminta daerah untuk melakukan identifikasi dan mapping untuk menentukan dan mengelompokkan daerah mana yang berada pada zona merah, kuning dan hijau.
Daerah agar membentuk Tim Gugus Tugas El Nino yang terintegrasi antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota agar pelaksanaan program adaptasi dan antisipasi berjalan terstruktur.
Dalam hal ini, Tim Gugus Tugas El Nino juga diminta untuk terus melakukan monitoring serta evaluasi untuk menjamin produksi pangan dapat ditingkatkan.
Terakhir, pemerintah daerah juga diminta untuk memberikan fasilitasi penyediaan offtaker untuk menyerap produksi pangan dari petani.
Menanggapi arahan Menteri Pertanian RI, Gubernur Arinal Djunaidi dalam kesempatan tersebut melaporkan bahwa berdasarkan hasil analisis data kekeringan tanaman padi di Provinsi Lampung tahun 2023 relatif cukup aman.
Dalam mengantisipasi perubahan iklim ekstrim El Nino, Gubernur Lampung melaporkan bahwa pemerintah daerah akan menyediakan fasilitas penunjang di kabupaten-kabupaten yang masih belum memiliki fasilitas yang memadai.
“Kami akan mempersiapkan sumur bor di kabupaten dengan status cukup rawan karena kabupaten yang masuk dalam status tersebut adalah kabupaten yang masih belum memiliki irigasi teknis. Kami juga siap menindaklanjuti apabila terdapat peluang dan cara baru dalam menghadapi kondisi tersebut,” ucap Gubernur.
Gubernur Arinal juga meminta kepada pemerintah daerah dapat berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian PU dikarenakan stok air pada embung-embung yang telah dibangun sudah mulai menipis.
Gubernur Arinal juga menyampaikan kesiapannya terkait arahan Menteri Pertanian RI pada pengembangan komoditas di lahan 1000 hektar.
“Pengembangan 1000 hektar akan kami siapkan seperti yang disampaikan oleh Bapak Menteri. Mudah-mudahan dapat dilakukan pada dua kabupaten tapi satu hamparan, di kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Pesawaran khususnya di Gading Rejo dan Gedung Tataan. Itu memang sentral sawah. Semoga ini dapat berjalan dengan baik,” lanjutnya.
Terakhir, Gubernur Arinal Djunaidi melaporkan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung juga siap untuk membentuk Tim Gugus Tugas El Nino.
“Kami siap membentuk Tim Gugus Tugas dalam menghadapi El Nino terutama di wilayah-wilayah yang rawan ataupun cukup rawan di kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung,” pungkasnya.