Sebanyak 180 siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Khairiyah Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung menerima paket perlengkapan Sekolah dari PT. Pelabuhan Indonesia pada Sabtu (17/10).
Penyaluran berlangsung tertib dan menerapkan protokol kesehatan tersebut dihadiri Kepala Cabang ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni, Kepala Program ACT Lampung Regina Locita Pratiwi, Ketua Yayasan Al-Khairiyah M. Sadim H.S dan sejumlah awak media maupun pegiat media/influencer.
Kepala Cabang ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni menerangkan bahwa pelajar MI dan MTs Al-Khairiyah dipilih menjadi lokasi penyaluran bantuan karena terletak dipesisir Pantai dengan mayoritas Wali Murid berpenghasilan serba terbatas. Selain itu penyaluran bantuan lainya juga sudah dimanfaatkan pelajar seperti pembangunan kamar mandi, paket nutrisi, dan lainya.
Lanjut Dian, bantuan Paket Perlengkapan Sekolah merupakan bentuk komitmen Aksi Cepat Tanggap dan PT. Pelabuhan Indonesia dalam upaya turut mencerdaskan kehidupan bangsa. Paket bantuan berupa tas, sepatu, seragam sekolah dan alat tulis tersebut dibagikan langsung kepada 180 pelajar untuk dimanfaatkan ketika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara offline aktif kembali.
Saat ini fasilitas yang sangat penting untuk ditambah adalah sarana MCK karena dengan perbandingan 1 fasilitas MCK untuk 100 pelajar, akan menimbulkan dampak lanjutan seperti sulitnya menjaga kebersihan sarana, dampak pada kesehatan perut karena menahan saat antrian dan dampak lainya. Untuk itu, ACT mengajak sahabat dermawan untuk peduli terhadap permasalahan tersebut.
“Setiap anak harus mempunyai cita-cita yang tinggi, untuk mewujudkan itu kedisiplinan dan semangat belajar perlu ditingkatkan. Dengan adanya bantuan perlengkapan Sekolah diharapkan dapat memacu semangat belajar,” Ucapnya.
Ketua Yayasan Al-Khairiyah M. Sadim H.S mengucapkan terimakasih atas penyaluran bantuan perlengkapan Sekolah untuk anak didiknya. Dengan kondisi perekonomian yang serba terbatas, bantuan tersebut dapat mengurangi beban Wali Murid dalam menyediakan perlengkapan. Untuk serah terima bantuan, ada beberapa pelajar yang diwakilkan karena sedang ikut orang tuanya mencari ikan dilaut.
“Kami mewakili pihak Yayasan dan Sekolah mengucapkan terimakasih, silahkan kami berikan waktu seluas-luasnya untuk bisa menyalurkan langsung kepada anak-anak. Memang kondisi Wali Murid ditengah Pandemi ini lebih sulit, terutama yang berprofesi nelayan, buruh serabutan dan penarik becak,” tutupnya.
Salah satu penerima manfaat Fani Lestari (15 Tahun) yang tengah mengenyam pendidikan kelas 3 MTs Al-Khairiyah mengaku ayahnya seorang penjual Bakso Bandung sedangkan Ibunya hanya dirumah saja. Saat Pandemi Corona mendapatkan penghasilan tidak menentu antara 20-50rb. Sedangkan saat sebelum Pandemi ayahnya bekerja sebagai mekanik Bengkel, namun harus berhenti kerja karena kondisi Bengkel sudah bangkrut. Dengan adanya bantuan Paket Perlengkapan Sekolah dirinya sangat bersyukur bisa mengurangi beban orang tuanya.
“Seneng banget bisa dapat bantuan kayak gini, kondisi tas sama seragam dirumah sudah bulukan (jelek) jadi dapat bantuan ini bermanfaat banget,” tutupnya.